Dari Pesantren ke Jalanan: Kumpulan Esai 2021-2024

 

Rp60.000

Penulis: Ramadhanur Putra

Ukuran: 15 x 23 cm

Tebal: 155 hlm

Penerbit: Madrasah Digital Group

ISBN: 

Harga: Rp 60. 000-,

Sinopsis

Sejarah umat manusia telah menyajikan kisah – kisah heroik tentang perlawanan atas ketidakadilan, penolakan atas perbudakan, penghapusan kebodohan, dan kepahlawanan orang – orang yang berani menentukan arah zamannya. Ragam kisah heroik itu, kini bisa kita baca dari berbagai buku, bisa kita temukan melalui kanal internet seperti google, dan bahkan sangat mudah kita dengar dalam video pendek yang disajikan sosial media melalui fitur usap layarnya (scroll). Akan tetapi, acapkali kisah – kisah itu hanya dimaknai dengan decak kagum belaka, atau lebih buruknya dengan meromantisasi masa lalu sembari mempertontonkan watak primordial yang kolot Kita gagal belajar pada sejarah dan hanya menjadikan sejarah sebagai kumpulan kisah kosong yang tidak memiliki arti apapun. Salah satu sejarah penting itu adalah keterlibatan kaula muda dalam menentukan arah zamannya. Kaula muda yang memiliki imajinasi dan pikiran baru dalam menata hidup dan masa depan yang lebih baik. Pada zaman yang berjalan semakin edan ini, kaula muda dituntut lebih percaya diri dan berani dalam menulis sejarahnya sendiri. Menulis sejarah dengan berani meluruskan segala yang bengkok, menulis sejarah lewat karya dan inovasi, serta menulis sejarah dengan hati nurani untuk kemanusian abadi. Sekuntum Bunga, hadir dari sebagian banyak anak muda yang berusaha mencatatkan sejarahnya sendiri. Buku ini merekam peristiwa politik, catatan yang hadir dari gejolak keberagamaan Islam di Indonesia, dan kondisi sosial – budaya kita di zaman edan ini. Tulisan – tulisan dalam buku ini menyiratkan makna seruan untuk kaula muda hari ini. Seruan untuk menjadi aktor sejarah bagi kehidupan kita di masa depan nanti. Tanpa ada niat untuk menggurui, buku ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi di warung – warung kopi ataupun di altar kampus mahasiswa – mahasiswa gen – z. Tabik!